facebook google twitter tumblr instagram linkedin
  • Home
  • Travel
  • Life Style
    • Category
    • Category
    • Category
  • About
  • Contact
  • Download

Secangkir Cerita


Kenapa di dada ini terasa sesak dan pilu. Aku tidak ingin meratapinya, namun tetap saja rasa pilu ini sungguh menyesakkanku. Bukan kah sebuah keluarga itu menerima keadaan salah satu anggota keluarganya meski keadaanya tidaklah sempurna ? Aku belajar dari keluarga yg sederhana, bahkan terlihat tidak mampu, mereka saling menguatkan saat tertimpa kesedihan. Dan kenapa.. yang aku pikir keluarga tempat ternyaman bagiku, mereka sama saja. Mereka seakan terlihat kecewa dan tidak menyukai akan keberadaanku yg 'berbeda'. 

Apa yg aku pilih akan sudah ku tahu resikonya, tapi tak bisakah sedikit untuk keluarga saja lebih mengerti keadaanku yg seperti ini ? Yang aku harapkan bukan tatapan sinis seorang ibu kepada anaknya. Jika saja keluarga ku sendiri sudah tidak menyukaiku, bagaimana dengan keluarga lainnya yg sudah tidak menyukaiku. Aku harus berteduh kemana lagi ? karena yg ku punya hanya ayah dan ibuku. Aku juga tidak ingin menyusahkan orang lain. Aku bimbang. Berkali - kali aku hampir di titik menyerah. Berkali - kali aku harus berfikiran untuk mengakhiri semuanya. Yang aku takutkan bagaimana masa tuaku nanti ? Aku takut kesendirian, bila nanti harus sendiri. Akan aku jalani... karena ini pilihanku.

Tatapan itu membuatku sesak.

Mereka tidak begitu tahu bahwa aku ini sangatlah pemikir. Aku tahu betul ini tidak baik menjadi kesehatanku. Tak apa... Aku menyukainya, sungguh aku menyukainya. Aku berulang kali ingin mengakhiri hidupku, namun aku masih memegang teguh Allah benci dengan orang-orang seperti itu. Maka aku selalu urungkan niatku untuk mengakhiri hidup. Aku bingung harus bercerita kepada siapa lagi, pastinya orang lain hanya ingin menjadi pendengar saja.

Aku begitu belajar banyak dari orang pinggiran. Entah kenapa, mereka bisa menerima keadaan apapun. Aku punya banyak mimpi, tetapi mimpiku selalu terbentur realita. Bersusah payah dulu untuk mewujudkannya. Aku punya banyak keinginan, aku punya banyak kemauan, namun keluarga dan orang-orang terkasihlah perioritasku. Hingga kini, sesering kali kepala terasa pusing karena terlalu banyak yg di pikirkan. 

Dari yg ku lihat realita, mayoritas anak-anak mereka yg sudah besar lebih memilih meninggalkan orang tuannya dan mencari kehidupan sendiri. Tapi aku takkan ingin dan takkan seperti itu. Dan ini pula alasan ku kenapa aku tak punya niatan untuk menikah. Kasihku, hidup dan matiku untuk orang tuaku. Aku takkan meninggalkan mereka selagi aku masih hidup. Namun, apalah daya.. Mereka tak paham maksudku, hingga mereka menjadi sinis kepadaku. Mereka tak paham pedih rasanya di anggap orang asing oleh orang tua senditi. Ya Tuhan... ini yg membuatku tak begitu bersemangat untuk hidup. Dalam keluarga aku di benci, di luar lingkungan aku di benci. Lantas, aku harus kemana sampai akhir tuaku ? Aku begitu takut akan hari tua. Takut aku sendiri...tak ada teman.

Jika nanti ntah siapapun yg membaca tulisan kusam ini. Ntah keluargaku sendiri mengetahuinya. Ketahuilah... Aku memilih seperti ini karena aku bahagia menjadi seperti ini, dan yg menjadikanku sedih adalah perilaku kalian. 
December 22, 2016 No comments


Sekian lama sudah terlalu banyak peristiwa yang aku lama, yg di dalamnya terlibat perasaan senang maupun duka lara. Dan ku sudahi untuk menerima kodrat ini. Kehidupan datang silih berganti, berganti pula pasanganku yg memaksa untuk merubahnya hanya menjadi sebuah kenangan. Hingga di batas waktu yg ku sendiri tak tahu sampai kapan begini, sesungguhnya ini sudah cukup membuatku kelelahan. Terlalu banyak peristiwa yg aku alami, ingin ku sudahi saja atas apa yang terjadi namun aku tak mampu melakukannya karena Aku cinta perempuanku.

Aku tak tahu . . .

Aku lebih memilih untuk diam dan membisu dalam sekat. Nyaliku menjadi ciut tak berarti, aku terlalu takut untuk keluar dari sekat, sebab pernah ku sekali keluar dan kenyataannya aku tidak di terima oleh penghuni dunia luar. Itu membuatku terlalu sakit untuk di rasa, tanpa tahu aku bersalah atas apa. 

Dalam benak, ku sempat berfikir betapa bahagianya memiliki seutuhnya 'Dia' yang tercinta. Pilihan - pilihan seperti itu tak pernah di tujukan kepadaku, meskipun benar aku sangat menginginkan dia. Dan mungkin juga aku terlalu berharap yg tak tentu.

Seperti ombak yang debarkan jantung, menanti sebuah kepastian yg sesungguhnya adalah semu belaka yg sebenarnya sudah ku ketahui jawabannya. Aku hanya sedang berusaha memaksakan keadaan yg pastinya takdir kehidupan ini tidaklah berpihak kepadaku.

Aku tak tahu . . .

Aku tak tahu, harus bagaimana menyembunyikan perasaan bahwa aku mencintai perempuanku. Sungguh aku mencintai perempuanku. Perasaan ini tidak lah bisa berbohong.

Jika perpisahan yg terjadi lagi dan lagi, mungkin kesekian kalinya ini menjadi hal yg membuatku berhenti, berhenti . . .

October 29, 2016 No comments
Aku adalah perindu berat dikala kamu tidak lagi berada di dekatku. Kesekian kalinya aku sangat menjadi perindu seperti ini. Mungkin aku merindukan hal - hal lama bersamamu yg terlihat indah saat itu. Ya, bagiku sangat indah.
Sudah sekuat tenaga membuatmu yakin bahwa kita bisa melakukannya. Tapi aku selalu terhempas jauh darimu. Hingga di ujung akhir kamu dan aku tak kuat lagi untuk menyelesaikan akhir yg indah. Ya mungkin inilah kebenarannya, bahwa cintaku harus terelakan meski berat hati tidak ingin melakukannya. Kamu tahu ? Aku merindukanmu.

Jiwa jiwa perindu yg tak tersampaikan akan rindunya.

With love,
Koko

August 29, 2016 No comments







Ini adalah imajinasi yg tertuang dalam bentuk sketsa. Sketsa kehidupan yg aku tulis dalam scenario alam. Ntah apakah ini sebuah kesalahan atau hanya ingin pembenaran ?

Ini wujud ku yg tak nampak dalam nyata. Jika kamu ingin melihatnya berkacalah dan bayangkan bahwa itu adalah gambaranku. Lagi - lagi aku mencari pembenar.

Aku adalah aku yg tak pernah terpilih oleh siapapun. Masalalu kini lebih bahagia dengan pasangan barunya, begitupun kamu nantinya. #maaf aku mengungkitnya jangan marah karena aku hanya ingin menjelaskan setengah dari bagian yg akan aku ceritakan ini.

Aku tak pernah terpilih untuk menjadi bagian akhir scenario orang lain. Tak pernah menjadi akhir happy ending.

Kamu. Iya kamu, terimakasih.

Untuk Allah SWT yg selalu tersebut dalam setiap ku membuka mata. Ini adalah scenario terbaik yg bisa ku katakan. Kau memberiku peluang-peluang untuk merasakan mimpi yg telah Kau jadikan nyata. Bertemu orang-orang yg membawaku kedewasaan. Sekali lagi terimakasih.

Banyak hal yg ingin aku ceritakan. Dari bagian aku sedikit putus asa. Aku hanya ingin aku tak mau lenyap begitu saja dan terlupakan. Aku takkan tahu aku bagaimana aku akan di kenang.

Untuk mama & papa. Sehat selalu, yg terdalam aku sangat mencintaimu. Engkau adalah darah dan nafasku. Ibu...Ayah.

Dan teruntukmu, terimakasih pernah menjadi bagian sisi lainku. Aku menyayangimu sepenuh hati.

With love,
Koko
August 20, 2016 No comments


28 Juni 2016,

Perasaanku sedang ingin memberontak. Tak ada jalan pikiran yg ditawarkan kepadaku. Berupaya sekuat apapun tetap tak pernah sebanding, usaha-usaha yg dulu akan sama kalahnya seperti saat awal. Dan yg di upaya kan tetap kan pergi meski aku meminta untuk tidak. Hati ku makin berkecamuk dan menjerit saat melihat yg seperti juga merasakan hal yg sama. Bukan kah aku, mereka sama manusianya ? Sama memiliki hati walau hati ini sedikit berbeda ?

Merengek dalam diam yg bisa aku dan mereka lakukan. Hanya berusaha mengikhlaskan meski sulit. Seperti salah satu teman seperjuangan ku berkata, yg kita upayakan juga hidupnya harus berlanjut. Ya, memang sepertinya harus begitu dengan meninggalkan yg pernah dicintainya. Cinta yg salah (mungkin), walau bagiku tak pernah salah.

Aku makin teriris lagi jika pada akhirnya aku tidak bisa memberikan kebahagiaan kepada orang tua terkasih. Aku hanya memberi luka yg teramat dalam atas pilihanku. Aku bingung, aku di ambang menyerah. 

Haruskah aku merelakan atau memilih tetap berperang sampai akhir ? 

Yang pada akhirnya juga, dia yg aku upayakan memilih sendiri jalan pulangnya. 

Aku terasa tergantung, siksa yg tak kunjung ada habisnya. Aku seperti tersalip tapi tak bisa mati. Tergantung di tengah-tengah pilihan atau hukum alam. 

Aku pun tak tahu akan berakhir yg seperti apa. Yg jelas untukku, inilah pilihanku. Mati atau lanjut.

With love,
K |28/06/2016
June 28, 2016 No comments


Aku ini sedang ragu dan bimbang, dimana diantaranya adalah yg aku sayangi. Terkadang pemikiranku tak sejalan dengan mereka. Dan terkadang aku ini di sebut "aneh" oleh mereka, tak mengapa ini memang yang aku pilih. Saat ini aku sedang mengupayakan semuanya agar tak ada yg tersakiti diantaranya, tapi mengapa justru aku lebih seperti di manfaatkan lalu di adili. Di dua keadaan aku harus membenci mereka atau mengasihi mereka, meski ku tahu Tuhan menyarankan lebih baik memperbanyak mengasihi daripada membenci sesamamu. Iya, aku tahu itu. Hanya saja aku sedang tak berdaya bila di hadapkan masalah yg rumit ini.

Masalahnya adalah....

Aku ingin memberi kebahagiaan kepada yg saya sayangi, tanpa terkecuali. Dan untuk sekarang aku sedang di masa-masa sulit. Mereka membuat semuanya di bebankan kepadaku. Tak bisakah mengurangi sedikit bebanku ?? meski aku tak meminta untuk menanggungnya juga. Jika tidak ingin, jangan mengganggu apa yg menjadi pilihanku. Sementara aku sedang memperjuangkan apa yg aku percayai. Dan bersabarlah sedikit wahai mereka....

Aku tak pernah bebas, sebebaspun tetap masih terasa terikat oleh duniawi. Perantara mereka-mereka aku di uji kesabaranku. Aku bisa sabar, tapi aku juga bisa mengeluh. Aku bukan lah robot yg harus selalu tegar, aku mempunyai sisi saat rapuh dan lalu bangkit lagi.

Kesekian kalinya bagiku rumah bukan tempat ternyaman. Aku ingin keluar dari sekat-sekat yg menutup rapat keadaanku. Aku masih punya Tuhan, karena itu aku bisa bertahan meski tertatih adanya.  

Terimakasih untuk kamu yg masih sempat disisiku. Aku menghargai semua yg kamu punya. Dan terimakasih telah mempercayaiku, percayalah aku akan membuatmu bahagia dan aku pun bahagia selagi aku masih ada. 

Senja dan mentari akan menjadi saksinya bila kita bisa, kita mampu. Untuk mereka yg membenci kita, janganlah takut sebab mereka takkan kuat seperti kita jika kita meminta mereka untuk menjadi kita. Yg aku tahu kamu dan aku adalah manusia terpilih oleh Tuhan untuk menjadi lebih baik dengan cara pandang kita.

Seruan-seruan mereka tak akan ada artinya nanti...
Aku yakin itu....
Seperti lagunya float - sementara. Aku takkan henti menyerukan....

Percayalah hati lebih dari iniPernah kita laluiTakkan lagi kita mesti jauh melangkahNikmatilah laraJangan henti disini
Aku takkan berhenti disini.....
With love,Koko
June 15, 2016 No comments


Aku memang bukan seperti mereka yg biasanya, aku memang seorang pria yg baik begitu mata orang lain memandangku. Bukan maksud aku merendah, disini aku berbicara nyatanya siapa aku. Terkadang hati ini letih menjalaninya, seolah-olah hati ini sekuat baja dan kenyataannya tidak. Sekuat tenaga aku mencoba mempertahankan yg aku punya, untuk bisa menjadikanmu mimpi nyataku. Aku ingin hidup lebih lama bersamamu, dengan ini aku mencoba menjalani kedua hal sekaligus menjadi satu. 

Aku begitu menghargai orang lain, meskipun aku sama tidak di hargainya. Itu karena aku punya banyak rasa sayang di banding mereka-mereka yg memandangku sebelah mata. Memang waktuku hadir di sini tidak tepat, tak tepat rasanya jika aku juga mencintai perempuan. Tapi ini lah yg terjadi, hatiku memang berbeda. Aku lebih mencintai perempuan. Lantas kenapa ? Apakah disini aku yg salah ?

Aku pernah merasa rendah di mata orang lain, dan sampai detik itu aku masih menghargainya. Aku masih memperdulikannya. Walau harus melalui jalan yg sedikit terjal adanya. Apa memang jalan kita berbeda ? Tak bisakah kamu dan aku harus bersatu ? harus menyatu menjadi satu, tak bisa kah itu ? Aku menginginkan itu. Aku mencoba sekuat tenaga membuktikan bahwa sebenarnya kita bisa.

Kamu tahu ??

Rasanya aku hampir menyerah harus menanggung beban ini, segala resiko aku ambil. Jikalaupun upayaku ini akan sia-sia karena nantinya kamu akan memilih pria sesungguhnya. Dengan sungguh aku akan datang ke acara bahagiamu nanti jika benar kamu dan aku tidak bisa menyatu. Tenang saja, aku tidak akan membawa lukaku di hari bahagiamu. Aku akan berusaha sebahagia mungkin seperti saat kamu bahagia nanti.

Ini bukan cerita menyedihkan yg aku persembahkan untukmu.

Namun,

"Tak kuat raga ini berdiri menanti hari demi hari mencari indahnya cinta...."

Aku sudah kelelahan....
Dan jika aku sendiri, dan memang itu lah yg terbaik....
Karena sejatinya Cintaku ini tak pernah bertuan.

With love,
Koko 18/05/2016
May 18, 2016 No comments


Aku lelaki yg masalalunya pernah sedih, pernah terpuruk, pernah kecewa saat di tolak maupun di kecewakan oleh cinta. Kegalauan hebat pernah aku rasakan, semenjak aku pernah mencintai wanita pertama kalinya. Aku sempat pernah menjadi remaja yg norak, jika ingat saat itu aku sungguh malu karenanya. Aku seperti seseorang yg bodoh, mengemis cinta kepada wanita yg memang benar-benar tak mencintaiku. Berharap dia terus bertahan denganku, segala cara aku lakukan untuknya percaya kepadaku bahwa aku mampu membahagiakannya. Dan inilah caraku....

Rasanya aneh bila tidak membuatnya tersenyum atau tertawa, aku lebih menyukai menjadi badut untuk menghiburnya daripada harus bermelankolis. Hadiah-hadiah juga sering aku berikan kepadanya jika aku teringat akan kesukaannya. Tak ada yg spesial memang, itu adalah hal yg wajar saja. Inilah sebentuk hatiku untuknya, berusaha setia menjadikannya satu-satunya di hati. Banyak wanita datang dan pergi silih berganti karena sesering aku menolak orang baru demi mempertahankan dia yg terlebih dahulu datang ke hatiku.

Dan saat aku di kecewakan hebat, setelah aku melakukan semua untuknya. Aku yg di khianati olehnya, aku pernah menjadi orang yg tak beretika. Aku menghujat dia yg sempat menjadi bagian hidupku, dan jika mengingat itu aku juga malu. Kenapa aku tak pernah mendewasa ?? Semakin berjalannya waktu, dan semakin sering aku di kecewakan. Aku tak ingin menjadi aku yg arogan, aku mencoba menahan diri untuk menjadi yg lebih baik, lebih dewasa dalam bersikap. Dengan sendirinya pemikiran-pemikiran rasional itu muncul di pikiranku. Dan pertama kalinya juga, aku berusaha bersikap lebih netral saja waktu di khianati, toh dia yg mengkhianati pernah aku sayangi dan pernah aku puja. Lantas, kenapa harus memusuhinya ? bukan kah lebih baik berdamai dengan diri sendiri ? memaafkan kesalahannya, namun cukup sekali saja di kehidupannya ??

Semakin kesini, pemikiran-pemikiran itu merubahku. Merubah menjadi lebih baik, mendamaikan hati dan perasaan kecewa. Lebih banyak memberi kasih kepada mereka yg menyakitiku, mungkin saja mereka kurang memiliki kasih seperti aku mengasihi mereka. Begitu Allah mengajarkan, saling mengasihi sesama umat. Aku terimakasih untuk rasa kecewa, penghianatan, rasa terluka dll. telah mengajariku banyak arti untuk berdamai dengan diri sendiri. Dari situ kita bisa lebih menghargai orang lain.

Banyak-banyak mensyukuri Nikmat pemberian Allah s.w.t, berfikir semuanya adalah hadiah untuk jadi lebih baik. Maka tidak ada yg merasa terluka satu sama lain.

Salam,
with love
KOKO 12/05/2016
May 12, 2016 No comments


Bukan kah dari kecil kita sudah di ajari pemahaman tentang sejarah ?? Terlebih untuk kaum 80an pasti soal sejarah sudah kental di pikiran masing-masing. Karena pada saat itu masih terjadi perang dimana-mana. Jika itu yg menjadikan dasar sebuah acuan tentang pengetahuan negara kita, terutaman Indonesia lantas kenapa masih saja ada pemikiran yg mengikuti aturan terdahulu ??

Kita sudah hidup di jaman modern, seharusnya kita saling bahu-membahu bukannya saling menuduh. Aku miris melihatnya yg di berita-berita bahwa ada yg tertangkap karena di anggap anggota komunis maupun pki. Apa salah mereka ?? Main tangkap, main hakim sendiri. Seperti ini contohnya :

Miris saya melihat kejadian ini, suatu lembaga yg seharusnya memberi contoh untuk kaum mudanya, ternyata main hakim sendiri. Dimana nurani anda ??
Saya menulis ini bukan karena membela yg bersalah (mungkin). Hanya saja, tak bisa kah di bicarakan baik-baik ? Mungkin generasi baru itu masih belum paham betul tentang sejarah ? Bukan kah lebih baik di ayomi terlebih dahulu ? Di beri pemahaman yg baik.

Sebagai generasi baru juga mengingatkan kepada yg tua-tua jika mereka salah. Ya yg tua jg jangan gak mau di salahkan, mentang-mentang manut aturan jawa "Masio salah opo bener yen jenenge wong tuo iku akeh benere". Tapi bisa kan liat kondisinya ? Terlebih di video itu, itu perbuatan salah di mata saya, karena menghakimi orang lain terlebih di muka umum. Dan dari saya, seharusnya bisa kan di ajak ke kantor kpk sendiri ataupun kantor polisi terdekat untuk di tanyai baik-baik. Jangan merasa benar sendiri, dan jangan merasa suci sendiri. Kita makluk Tuhan yg pasti ada salah dan benar.

Ayok bagi kita yg muda-muda ini lebih berpandangan luas, lebih bisa menjaga negara ini agar lebih bisa menjadi negara yg terhormat di mata luaran negri kita ini. Aku menulis ini karena kecintaanku kepada Tanah Indonesia.

With love
koko 11/05/2016

May 11, 2016 No comments


Aku menyukai berlama-lama denganmu di tempat rerumputan. Saling memandangi langit biru dan bercerita tentang betapa hebatnya kita. Kamu tahu betul apa yg aku sukai, kamu begitu memperhatikan aku sedetail itu meski aku kadang-kadang lupa. Seperti aku suka menatapmu lekat-lekat sampai membuatmu tersipu malu karenanya. Kamu juga tahu ada kecintaanku terhadap menulis sampai-sampai kamu membuatkan aku susu hangat di kala aku sedang sibuk menulis cerita tentangmu. Namun bukan berarti aku menduakanmu, kamu tahu aku sangat menyayangimu dalam-dalam.

Tanpa kamu, aku adalah daun yg terbang tanpa tujuan dan lalu menghilang. Terkadang, diriku ini seperti hempasan yg tak layak kamu tarik kembali. Dan kadang juga kamu ragukan perasaanku yg begitu dalamnya menginginkan kamu, sesaat dalam lamunan terasa kamu hanya ingin mencoba bersamaku, sedangkan aku mau bersamamu. Karena hanya aku bukan seperti lelaki lainnya.

Kamu tahu sayang ??

Aku ingin menyelami dunia bersamamu, merajut kenangan yg menjadi buku cerita tentang aku dan kamu yg pernah ada menjadi kita. Hal yg aku suka berjalan-berjalan bersamamu, menemukan tempat baru yg menjadi favorite kita nantinya. Kemanapun kamu mau aku bersedia menemanimu, dengan bangganya aku memperkenalkan dunia, betapa beruntungnya aku memilikimu. Aku tidak pernah bosan melakukan itu bersamamu.

Aku begitu membutuhkanmu, di setiap langkahku aku ingin ada kamu di sampingku. Kamu adalah sebagian atas diriku. Saat mentari mulai menampakan raut wajahnya, dari hal yg aku suka adalah menyapamu di pagi hari mengatakan "pagi cinta..." dan lalu mengecup keningmu. Aku merasa khawatir bila tidurmu kurang nyenyak.

Aku tahu betul pada nantinya ntah iya atau tidak, kamu bukan milikku lagi. Sesering aku memungkiri keadaan ini, pada nantinya kamu memilih benar-benar lelaki untuk menemani masa tuamu. Bukan aku yg seorang sebatas seperti lelaki. Aku ingin menutup ketidak mungkinan kita untuk tidak bersama. Aku ingin melepas bayang-bayang itu. Karena itu sampai detik ini aku masih mengupayakan kamu untuk tetap menjadi bagian diriku. Aku tidak memaksamu, jika nantinya aku berkeinginan kuat ingin pergi, sekuat tenaga aku akan melepasmu dengan tegar. Aku percaya, yg aku cari buka memaksamu untuk mencintaiku tapi membahagiakanmu dengan mencintaimu.

Sampai detik ini, aku akan berupaya sebaik mungkin, mencintaimu sepenuh hati. Selagi kesempatan bersamamu belum kadarluarsa. Aku berterimakasih untuk hatimu yg kuat, yg mau menjalani apapun itu denganku. Sungguh aku menyayangmu, aku menginginkamu dan aku membutuhkanmu.

With love
Koko | 04/05/2016
May 04, 2016 No comments

Hari ini aku mengingat kembali tentang masa dimana aku yg masih begitu polos, tak tahu menahu tentang dunia. Aku yg masih di belakang ketek mama, yg masih tak ingin jauh dari mama. Dan akan cinta monyet yg tersampaikan. Semuanya ada pada kenangan masa SMP ku . . .

Tahun lalu 2004, aku baru memasuki masa SMP kelas pertama. Aku mendapatkan lebih teman. Aku dulu cupu sekali, dan hanya menjadi anak kutu buku. Walau aku sekolah bukan di tempat favorite, tapi disana cukup menyenangkan untukku. Disana sejujurnya aku sudah memahami arti dari sebuah perasaan. Aku sudah pernah merasakan cinta kala itu namun tak tersampaikan dengan sangat dalam. Aku malu untuk mengatakannya, dan terlebih aku takut dia menghindar setelah mengetahui kebenarannya.

Itu hingga terbawa sampai pada masa SMA ku. Aku tetap memilih diam, mencintai diam-diam dibalik tangan Tuhan. Aku suka saja memperhatikannya, menjaganya dari jauh. Karena bagiku tak ada yg betul-betul memahami perasaanku yg berbeda ini. Hingga suatu ketika, yg aku jatuh cintai menjadi lebih dekat denganku dan tetap saja aku tidak bisa mengutarakan kepadanya.

Tak ada yg tahu sedalam itu aku menyayanginya, hanya bisa membayangkan tentangnya. Iya, aku terlihat bodoh jika terus seperti itu, tanpa kejelasan yg pasti namun kembali lagi aku tak punya keberanian untuk itu. Keberanian bahwa aku menyayangimu. 
Akhir SMA aku kehilangannya karena dia sudah memilih pilihannya sendiri, dan itu bukan aku. Aku sedih bercampur kecewa & penyesalan. Perlahan waktu lalu aku bisa menghilangkan perasaan yg ada begitu saja dan di tengah-tengah kebingunganku, kepiluanku aku di pertemukan dengan yg lebih baik darinya. Namun hanya bertahan 10 bulan saja karena kebodohanku menyelingkuhinya dan dia meninggalkan aku setelah aku menyadari bahwa aku sangat membutuhkannya.

Semua berawal dari masa remajaku, sejak aku mendapatkan yg begitu sayang denganku tapi berakhir dengan duka. Aku kini tidak mudah lagi melupakan rasa, rasa yg pernah dia ciptakan untukku. Rasanya begitu hangat untuk aku rengkuh. Berharap dia kembali atau ada yg seperti dia bahkan melebihinya. Hanya aku belum menemukannya sampai sekarang, dan terlebih aku harus menyadari siapakah aku.

Masa SMP, SMA, dan lalu mengubahku yg sekarang, Tentu saja aku akan berjalan maju, bukan berjalan mundur. Aku sekarang ada dimasa sekarang bukan di masa lalu.

Dan aku harap untuk kamu siapapun yg membaca ini, jika cinta dia katakan saja ntah di terimanya atau di tolak jangan di pikirkan terlalu dalam. biarkan mengalir begitu saja sebelum merasakan rasa terlambat yg memberi luka untuk selamanya kamu ingat.

With love
koko

02/04/2016 
May 02, 2016 No comments


Sahabat - sahabat pembacaku, kali ini saya sedikit membicarakan hal yang sering kali orang dengar yaitu tentang M.L.M, money game ataupun apapun itu yg membuat cepat kaya dengan iming-iming ndak jelas.


Saya jelaskan disini, niat saya bukan menjelekan pekerjaan yg semacam itu, disini saya ingin berbicara realita dan sedikit mengajak berfikir rasional saja kok. Saya bisa membuat blog ini karena saya sudah sumpek melihat perdebatan sepupu saya Rachel yang ikut M.L.M PT. Tiens & salah satu temannya Wahyu yang ikut seperti money game di PT. QNET. Perdebatan itu tak ada habisnya. Memang boleh mencoba melakukan hal bisnis apapun tapi harus baik dan halal caranya, bukan saling menjelek-jelekan. Bukan kah begitu seharusnya ?

Disini sedikit saya kupas seperti apa PT. TIENS, Setahu saya Tiens adalah perusahaan sejenis MLM yang menjualkan produk obat-obatan seperti kimia farma. Ntah dalam kebenarannya saja kurang tahu apakah produknya itu aman atau tidak. Dalam kasusnya beberapa orang yang saya tanya dan saya temui, saya mendapatkan referensi bahwa sebagian orang dari 65% mereka tidak percaya dengan perusahaan tersebut. 35% nya mereka ikut join.

Dan sama halnya kok dengan PT. QNET, bisa di katakan juga MLM ataupun money game karena mereka mempromosikan koin emas, produk energi, makanan suplemen, perawatan kulit, telekomunikasi, barang mewah (jam tangan & perhiasan), dll. melalui sistem MLM.

Biasanya kedua perusahaan tersebut menawarkan produk dan dengan segala iming-imingnya serta janjinya yang aneh-aneh. Saya heran saja, jadi marketing sana-sini mencoba merayu customer untuk membeli produknya saja harus menghujat yang lain ? Menjelek-jelekan perusahaan lain ?? toh saya berfikir sama-sama tidak ada yg benar dan salah kok. Mereka ingin sukses dengan caranya masing-masing, tapi.... tak harus saling melempar argumen yg negatif kan ? coba koreksi diri masing-masing deh bagi yg sudah join apa hasilnya yg sudah didapat tanpa tertalu terbawa mimpi orang-orang yg katanya sudah punya pesiar dll nya. Iya tahu sih itu untuk penyemangat, hanya saja jangan membayangkan terus menerus, lihat lah realita sekitar. Setidaknya melihat dirimu sendiri sejak ikut MLM apa yg sudah anda capai ???
Dan sekarang bagi yg tidak ikut join / yg sudah ditawari atau tidak join, jangan menghina pekerjaan mereka. Mereka tidak mencuri dari siapapun kan ? mereka hanya ingin menawarkan produknya saja, jika beli silahkan dan tidak ya jangan menghina. Mereka menafkahi dirinya dan orang lain yg membutuhkan mereka.

Saran saya, kalau ingin bekerja ya bekerja saja. yg MLM biar kan bekerja menjadi MLM, ataupun yg ikut money game biarkan melakukan pekerjaannya. Baik buruknya pekerjaan yg di lakoni hanya diri sendiri yg tahu. Jikan pun pekerjaan MLM atau money game tidak baik (menurut pandangan yg tertipu olehnya) toh nanti mereka akan merasakannya sendiri tidak perlu menyumpahinya dengan ucapan yang tidak baik.

Seperti halnya saya, kenapa saya bisa ngomong gini. Saya memang bekerja mencari pundi-pundi dollar. Tapi bukan money game dan sejenisnya. Saya bekerja ikut google, kan sudah jelas marketing nya google seperti apa ? seperti Google adsense misalnya. Itu juga jelas kok, usahanya cari customer tapi tidak nyikut sana sini. Gajinya juga jelas tiap minggunya. 

Coba lah berfikiran terbuka, berfikir bagaimana mendapatkan customer banyak dengan usaha menawarkan produknya, bukannya malah nyerang sana-sini.

Pesan saya lebih koreksi kesalahan diri sendiri, bukan hanya memandang kesalahan dan keburukan orang lain okay ??

Terimakasih,
With love

Koko | 28/04/2016














April 28, 2016 No comments



Lagi lagi aku menuliskan cerita tentang sedihku, tentang risauku. Aku ingin sesekali menulis tentang rasa bahagia. Apa aku tidak boleh merasakan itu ? ah tentu saja Tuhan sangat memperbolehkan itu kan ? lalu kenapa bagiku sulit untuk menulis cerita seperti itu. Apa karena aku mencintai 'sesamaku' ?
Salahkah itu ? Ini perkara hatiku, hati yang berbeda dengan orang lain.

Aku mencintai dia, dia sungguh-sungguh aku cinta. Semua aku upayakan hanya untuknya, hanya kebahagiaannya. Namun, kenapa dia tidak sama seperti ku ? paham kah dia akan aku ? Memperhatikankah dia atas tentang aku dan diriku ? Dan siapa yang hatinya inginkan ? Jika bukan aku sebagai prioritasnya ?

Aku tak ingin berbagi sedih ini disini, hanya saja aku sudah tak tahan menahan sedih yang tak kunjung ada habisnya. Hanya memperkarakan masalah hatinya berulang - ulang. Ini terjadi lagi, aku sudah pernah merasakan perih ini tapi aku masih saja melakukannya. Jika di tanya bosan kah ? aku sangat lah bosan, dan aku lebih bosan harus disuruh mencari yang benar-benar ingin hidup denganku karena takkan ada habisnya aku mencari. Tersakiti berulang-ulang aku pun lebih memilih itu daripada mencari yang baru, menjalani dengan orang baru. 

Mestinya aku sudah sadari, betapa perihnya cinta tanpa balasan. Ya, awalnya tanpa balasan. Itu pastinya melukaiku lagi dan lagi. Namun, aku relakan diri untuk itu. Aku begitu memahami diriku, aku takkan pernah dijadikan kekasihnya seutuh mencintai. 

Tetapi, harus sampai kapan aku begini ? 

Aku pun sama seperti mereka, ingin bahagia. Ingin hidup bersama selamanya dengan yang aku cintai. Hanya, dia yang kucintai tak pernah memahami ini. Ini alasanku mengupayakan dirinya. Aku hampir putus asa, aku hampir bersedih hebat, aku hampir mengakhiri hidup ini ketika aku sangat kelelahan menghadapi sendiri. Bagaimana tidak ? Berkali-kali aku jelaskan maksudku tapi dia tak pernah mengerti. 

Sekali lagi aku harus berkata."aku kelelahan sayang".

Kelelahan tak merasa utuh bersama cinta.


Koko | 1/4/2016
April 01, 2016 No comments


Kali ini memilih terserah....
Aku sudah kelelahan sabar denganmu. Ternyata aku sedikit salah menilaimu. Justru kamu menyakitiku sama seperti mereka. Aku selalu mencoba mencari jalan yang terbaik untukmu dan untuk kita, namun ternyata kamu tidak.

Kali ini aku akan membiarkanmu....
Berkali-kali mencoba menjelaskan kepadamu, namun juga kamu tidak memahaminya. Aku sudah kelelahan. Tak tahu kah apa sedihku ? Malah kamu sangat sangat melukai ku sangat dalam. Kamu sakiti hati ini untuk kesekian kalinya, memang aku cinta namun tak begini yang aku mau. Dimana arti sebuah cinta, bila hanya dalam kata-kata. Aku mencoba menjadi tuli, walau aku tahu itu menyakitiku. Aku memilih tetap bersamamu, namun ternyata kamu lebih menyakitiku. Bila kamu membaca tulisan ini, dan lalu menghubungiku dan meminta maaf. Maafmu tidak berlaku untukku, aku membutuhkan yg mau berjuang bersamaku. Bukan sekedar meminta maaf lalu menyakiti lagi.

Kini, aku meminta maaf. Aku usaikan kita sebelum terlambat nantinya dan kamu akan sangat melukaiku. Meski ini menyakitiku juga.

Terimakasih untuk kebersamaannya.

Dan aku juga tak ingin berlari kepada siapapun yang aku temui karena semua itu sama saja, sama-sama melukaiku.


11|03|2016 Koko
March 11, 2016 No comments


Berpura-pura kah selama ini ? Bukankah kamu dan aku menjadi kita itu tidak sebentar ? Jika benar adanya kamu hanya menjalani hatimu setengah hati saja, aku tertegun mendengarnya. Bukannya aku menuduhmu, hanya saja bukan kah cinta itu butuh penjelasan dan pembuktian ? Penjelasan kepada dunia bahwa kamu dan aku tlah melakoni cinta itu sepenuh hati dan ingin bersama sampai akhir usia.

Aku mencoba mengerti keadaan ini, meski ada sejuta pertanyaan menghujani. Apakah aku ini hadir di waktu yg salah, sehingga yg terlihat kamu menjalaninya setengah hati saja. Apa kamu terlalu takut untuk melawan dunia sehingga aku bukanlah prioritasmu ? 

Kamu tahu...

Bagiku, kamu adalah yg utama. Kamu adalah rumah yg membuatku selalu ingin segera pulang. Dan yang aku tahu tentang percintaan bahwa cinta itu di lakukan oleh dua peran sama halnya seperti aku dan kamu. Aku tak ingin terlibat dalam hubungan yg disini hanya aku saja yg berperan. 

Aku tidak memintamu, dan aku juga tidak akan memaksamu untuk tetap bersamaku. Seperti yg sering aku katakan kepadamu, kamu punya pilihan sendiri untuk hidupmu. Tugasku hanya untuk menjagamu, membimbingmu, dan melindungimu. Aku tidak ingin bermimpi besar, karena aku tahu betul siapa aku. Hanya saja aku ingin mengajakmu ke dalam mimpiku lalu mewujudkannya.

Mimpiku hanya sederhana, hanya ingin menua bersamamu, mengasihimu dalam kasih. Menikmati indahnya sabda alam yg Tuhan Ciptakan. Meninggalkan bekas indah yg di sebut kenangan lalu kita ceritakan kepada anak - cucu kita. Betapa bahagianya itu....

Apakah permintaanku itu terlalu sulit bagimu ? Bagaimana bila aku yg berupaya mewujudkan mimpi itu, dan peranmu mencintaiku dengan sungguh-sungguh ? Bukan kah itu sangat mudah ? Jadi aku pinta lakukan peranmu sebaik mungkin. Jangan buat aku mundur memperjuangkanmu karenanya....


8|3|2016 Koko
March 08, 2016 No comments


Hei kamu...
lihatlah wajahmu, rupamu memang tampan tapi kamu bukanlah pilihan para wanita. Wanita lebih memilih pria dibanding kamu.
Walau cintamu lebih besar dari pria, kamu bukanlah apa-apa. Bukan tandingannya seorang pria. Tak ada wanita yg menginginkanmu. Jika pun ada wanita yg mencintaimu itu ada dua pilihan "kasihan kepadamu" atau "kamu memaksanya".
Tak kamu sadarkah. orang-orang mentertawaimu ? kamu lucu dengan tingkahmu memberanikan diri menghadapi para keluarga yg membencimu. Lihat ? Wanitamu saja selalu mengulur waktu denganmu dengan alasan "aku belum siap". Jikapun dia menginginkanmu pastinya dia sudah siap dengan segala resiko yg dia ambil. Kamu terlalu bodoh koko....
-----------------------------------------
Aku hanya akan menjadi aku saja, bukan menjadi siapa-siapa. Sampai mulut berbusa saat bicara, itu tak akan mengubah apapun. Aku akan tetap menjadi aku, takkan menjadi pria dan akan diperjuangkan sampai mati-matian. Itu adalah hal yg mustahil...sangat mustahil.
Jadi lepaskan lelahmu, tak usah mengekang siapa-siapa. Hiduplah sendiri itu lebih baik daripada terlihat menyusahkan orang lain.

Ini tulisan terakhir yg tertulis tentang "mencintai perempuan"

With Love
Koko
March 06, 2016 2 comments


Coz My heart can't take it anymore

Kembali saya berpikir sembari mengacak-acak rambut yang baru beberapa hari yang lalu saya potong. Kembali saya berpikir, kenapa begitu banyak orang yang tidak memiliki inisiatif untuk sekedar (saja) membantu sekitar. Kalau saja memiliki inisiatif itu ya belum tentu juga punya tanggungjawab. Fyuuh..!

Melelahkan memiliki hubungan dengan orang-orang macam itu, tapi ya itulah dunia saya. Bersama mereka pun saya bisa berdiri seperti saat ini. Sayang sekali di saat saya begitu meletup-letupnya untuk berjuang eh kok malah mereka ngedrop seperti itu.

Lalu saya dan teman saya berdiskusi (sebenarnya ajang curhat), ujung-ujungnya hanya mengelus dada dan mendesah alot. yo iki jenenge urip, dikampleng opo ngampleng. Kalau bisa saya tidak berada di antara dua pilihan itu. Saya hanya ingin bisa hidup harmonis bersama orang-orang di sekitar saya. Naif memang tapi salah ya kalau punya keinginan yang naif seperti itu?

Sampai sekarang saya masih buntu. Bingung mau bagaimana. Sedangkan banyak sekali rencana yang sudah saya tata rapi di dalam otak saya yang pas-pas an ini.

Saya hanya masih ingin terus berharap agar orang-orang itu bisa berubah (sedikit saja) sebelum saya juga ikut ngedrop dan menyerah, hingga akhirnya tidak lagi mau tahu apalagi ikut berjuang.

-Deojha-

Ini adalah kutipan yang di tulis oleh Deojha di blognya Deojha's Weblog .

Seperti yg di tulis Deojha, bukankah aku dan yg sepertiku punya mimpi yang sama ? Ingin merasakan ketenangan, menikmati setiap bahagia bersama pasanganku ?
Kenapa yg sepertiku tak pernah menjadi prioritas mereka (para kekasih wanita tampan) ?
Aku sudah di titik drop dan hampir menyerah....
Dan akhirnya aku memilih mengalah saja...karena aku sudah lelah...
Sebab tak ada yg menompangku saat aku lelah. 
March 06, 2016 1 comments


Untuk Mama...ini curahan hatiku yg tak kamu ketahui ma..

Ma...
Maafkan aku, aku tak bisa berkata sebenarnya tentang aku meskipun aku ini anakmu.
Tapi Ma...
Ada pertanyaan yg ingin aku tanyakan sama mama, aku lebih percaya mama tahu jawabannya...
Ma, kenapa aku tidak disukai banyak orang ma ? Apa karena aku seorang perempuan yg menyukai perempuan ?Jika itu jawabannya, apakah aku salah mencintai ma ? Cintaku bukahlah hal yg main-main ma...
Banyak keluarga dari anaknya yg aku cinta memandangku aku ini tidak baik ma....
Aku tidak tahu lagi harus gimana ma jika mama sudah tak ada nanti. Aku tidak punya siapa-siapa ma...
Orang aku aku cintai pada akhirnya akan pergi memilih jalannya sendiri ma...
Aku tak ingin menjalani cinta yg begini ma, aku lelah ma...
Aku masih ada dan berani melangkah itu juga karena mama...
Tapi tak bisakah mereka memandangku bahwa aku benar-benar mencintai mereka ma ?
Mama tak pernah tahu mengapa aku suka sedih sendiri ma ? Karena aku tak menemukan tempat beristirahat padahal aku sangatlah lelah ma...
Sempat aku berfikir ingin tak berlama-lama di kehidupan ini ma...tapi hatiku tak mau, aku masih ingin membahagiakanmu dan membahagiakan diriku sendiri ma...
Namun kenapa ma, mereka tak memahami aku ?
Sampai mereka membuatku terlalu takut dihadapan mereka ma...
Seperti tak hangat lagi sudah ma, badanku terasa tak pernah merasakan hangatnya pelukan ma...
Kekasihku saja tak memelukku dengan hangat. Masih ada binar-binar rasa takut dan ragu ma...takut ketika aku sangat jatuh cinta lalu akhirnya dia mengatakan kepadaku "seharusnya bukan ini jalan yg aku yg pilih, kamu dan aku itu sama. Kita tak mungkin bersama." Itu sangat menyakiti dan melukaiku ma...
Padahal aku ingin sebaliknya, biar aku merasa hangat ma..
Aku rindu pelukmu ma...aku rindu menjadi kanak-kanak lagi ma agar engkau bisa memelukku seperti tak ingin aku bersedih ma...
Aku takut kepada keluarga mereka ma, mereka seperti ingin menyingkirkan aku ma. Seolah-olah aku ini tidak baik untuk anak mereka ma....sesungguhnya ma, aku ingin membahagiakan anak-anak serta keluarganya ma. Aku tulus melakukanya ma...
Dan kenapa lagi aku tidak baik untuk anaknya ma ?
Untuk saat ini aku ingin dipelukanmu ma, hangatkan aku yg kedinginan ini ma...Aku ingin bilang, jangan tinggalkan aku ma..aku tidak punya siapa-siapa nantinya. 

Ma...
Aku iri kepada mereka yg bisa merasakan cinta penuh restu. Saling berbahagia satu sama lain, tanpa saling menutupi. Aku juga ingin membuatmu bahagia juga ma. Aku tahu bahagiamu setelah aku menikah ma...tapi ma, aku ingin menikah dengan perempuan ma...
Mana mungkin ada satu keluarga yg mengizinkan anaknya menikah denganku ma..tak ada, meski aku sangat mencintai anaknya. Aku lelah ma...
Restui lah aku ma, aku lebih memilih ingin ikut Tuhan. Di sini sungguh menyiksa ma...Sedihku takkan ada ujungnya ma sampai aku akan pulang bersama Tuhan. Aku lelah.....
March 06, 2016 No comments

Aku beri apapun yang menjadi kesenanganmu, aku beri apapun yang aku punya untuk kebahagiaanmu. Aku ingin terus ada di hatimu, karena aku lelaki yang mencintaimu. Tak mudah bagiku menggantimu dengan yang baru. Kini kamu dan aku hampir berjalan setahun lamanya. Aku tak tahu lagi harus bagaimana bila nanti kehilangan kamu sebab aku sudah terasa lelah untuk kehilangan cinta ke-sekian kalinya dan aku tak ingin mengulanginya lagi.

Tak mudah mencintaimu, seperti halnya mencintaimu tanpa syarat apapu meski aku sedikit sulit menerima masalalumu namun aku tak pernah ragu untuk memilihmu. Sejak awal aku memang sudah yakin memilihmu. Jika nantinya kamu dan aku berpisah ntah perpisahan itu karena kehendak kita maupun orang lain, aku ingin memberitahumu bahwa aku selalu menyayangimu. Aku takkan mudah melepaskanmu karena bagiku kamu yg tersulit untukku. Aku juga tak mudah melupakanmu jika aku diharuskan melepaskanmu. Hanya kamu yang aku mau, dan hanya kamu yang aku inginkan.

Seketika hatiku pernah hancur karenamu, saat aku mengetahui kamu sedang asyik dengan pria lain. Aku sebisanya ingin marah semarah-marahnya kepadamu. Air mata hatiku bercucuran seketika dan sepilu-pilunya hati tak bisa berkata apa-apa. Ada yang aku urungkan untuk berbuat jahat kepadamu, itu semua berawal dari hati, aku sudah jatuh hati kepadamu sehingga aku tak bisa memarahimu, bahkan membencimu pun sulit.

Aku punya mimpi, aku punya cita-cita, aku punya tujuan. Semua itu ada kamu 'didalamnya'. Aku ingin lebih lama bersamamu. Tetapi ada kesedihan yg berantai dihatiku sayang, ketika aku mengingat atas perbuatanmu. Pedih rasanya...
Aku berterimakasih atas perilakumu yang semakin hari berubah menjadi lebih baik, tapi luka tak bisa sembuh sepulih awal sayang. Tiap luka selalu ada bekas. Bagiku tak semudah dan tak segampang menghapus apa yang sudah terjadi. Masalalu akan menjadi masalalu dan itu pasti selalu terkenang. Aku paham betul itu, oleh sebab itu pilihanku jatuh pada 'memaafkanmu'. Bagiku tak mudah menggantikanmu dengan orang lain. Seperti yang sering kamu dengar olehku "only you, not body else" karena tak mudah bagiku merelakanmu pergi, tak mudah bagiku melepaskanmu. Karena aku cinta kamu.

4|3|2016 Koko
March 04, 2016 No comments


Teruntuk kekasihku, maafkan aku telah meninggalkan kamu sendiri terlalu lama. Jangan berburuk sangka terlebih dahulu. Aku jauh darimu, tidak mengabarimu bukan berarti aku lupa kepadamu, terlebih-terlebih aku sedang bekerja sayang, maafkan aku. Sejujurnya aku ingin pulang menengok kabarmu, dan merawatmu saat kamu sakit. Aku sangat memikirkanmu dan mengawatirkan kondisimu. Apakah kamu sudah makan ? Apakah kamu baik-baik saja ? Aku sangat bersedih ketika kamu sedang lapar namun aku tidak bisa membelikanmu makanan, maafkan kesalahan terbesarku sayang. 

Aku ingin pulang, ya benarnya aku ingin pulang lebih awal. Jika kamu tahu dan berfikiran "kalau begitu kenapa kamu tak pulang ?". Bukan begitu sayang, aku disini berkerja, memenuhi tanggungjawabku. Aku bekerja lebih keras untukmu bukan untuk siapa-siapa. Sungguh.

Aku berharap keadaan ini tak berlarut sayang, karena tujuanku ingin membahagiakanmu. Seperti saat kamu sakit begini, aku terlalu berlebihan memikirkanmu. Aku tak tenang. Untukmu, kekasihku semoga lekas sembuh dari sakitmu. Aku disini ingin kamu baik-baik saja agar kita bisa bercanda kembali. 

Aku sangat mencintaimu....
Dan lekas sembuh cinta...


With love,
Koko


Koko | 11/02/2016
February 11, 2016 No comments


Ini kisahku sendiri, berawal aku hijrah ke kota Malang untuk mencari pekerjaan. Bermacam-macam info aku datangi satu-persatu. Mulai dari pekerjaan yg ringan hingga berat (jika tiada hasil yg lebih baik dari itu). Dan pada hari itu aku dipertemukan pekerjaan yg sebenarnya ringan, aku bekerja di dekat Dinoyo-Malang. Bertemu teman-teman baru, beradaptasi lingkungan baru. Oh iya aku hijrah tidaklah sendirian, aku datang bersama kekasihku. Awal datang untuk melamar, aku sudah diterimanya bahkan hari itu juga sudah di training. Cuman, untuk aku, aku masih ingin berfikir lagi karena aku tidak ingin yg lalu-lalu terulang lagi.

Tepat satu yg bulan lalu, aku mulai melakoni pekerjaan ini. Aku jelaskan singkah bahwa pekerjaanku adalah sebagai marketing internet. Menjual product online, dan target di kantorku adalah orang-orang bule. Baru berjalan satu minggu, aku ada yg merasa aneh saja jika melakukan pekerjaan dikantor ku sendiri. Ntah rasanya, orang-orang didalamnya tiada yg *beres. Disana aku hanya bisa diam & mengikuti aturan. Bagaimana tidak ? jika aku berusaha menuangkan ide, pikiran, dan uneg-uneg mereka justru berkata "itu tidak efisien, caranya si a si b lebih efisien". Dalam hati berfikir,"Duh, orang ini bagaimana ada masukan pemikiran kok malah disalahi". Bukankah itu sudah terbukti atas perasaanku yg mengatakan bahwa mereka itu tidak beres ? 

Dan terlebih sekarang,mulai tgl 25 januari - 7 februari 2016. Banyak terjadi konflik, dan orang-orangnya saling bermain topeng. Drama Queen & King banyak bermunculan, bukannya aku mengumbar cerita, bagiku ini hanya pengalaman saja untuk berkerja bahwa  harus hati-hati bila mencari patner kerja, kadang ada yg memanfaatkan satu sama lain, kadang juga ada yg tulus membantu.

Hingga akhirnya, aku lebih memutuskan untuk mengundurkan diri di tempat kerjaku dan ikut orang lain saja yg lebih baik. Aku miris melihatnya, tidak ada yg rukun satu sama lain. Seolah senang semua mau ikut, jika ada salah satu susah yg lain seperti budek telinganya. Miris miris aku melihatnya. Awal bilang katanya tim, eh realitanya kaya serigala yg dikawanannya hanya satu makanan lalu dibuat rebutan satu sama lain.

Syukur, kini aku mendapatkan pekerjaan yg lebih baik. Bos yg baik, rekan kerja yg saling membantu. Terima kasih untuk teman-teman kerjaku sekarang yg tak bisa aku sebutkan satu per satu. Dan teruntuk mantan kantorku, terimakasih juga beberapa ilmu yg banyak menjebak disitu aku belajar 'cerna dulu omongannya, itu tulus atau hanya speaking  saja'. 


Koko | 10/02/2016



*tingkahnya


February 10, 2016 No comments


Kala itu, aku duduk dan ditemani secangkir susu hangat, dan teringat....

Mengawali pertemuan yg tak terduga & praduga, kita hanyalah dari sebuah pertemanan. Pertemanan yg singkat mengarah ke percintaan yg akhirnya kamu dan aku menjadi kita. Kita dua pemikiran yg menjadikan satu keinginan untuk bersama. Malu-malu saling bertatap muka, malu untuk berkata-kata manis karena kamu dan aku barulah saling mengenal. Tanpa mengatakan 'kita jadian yuk...' kamu dan aku seolah sudah mengikat satu sama lain, ada cemburu satu sama lain. Terkesan menggelitik sukmaku, jika aku mengingat hal itu. Begitu indah dan terkesan bermakna.

Kini kamu dan aku sudah berjalan cukup jauh, sudah serius menjalani peran masing-masing. Kamu pasti tahu artinya 'menjalani peran masing-masing', itu artinya kamu dan aku sudah cukup dewasa bisa memahami artinya saling menghargai satu sama lain tanpa mengekang satu sama lain. 

Terkadang kita berada di bawah dan juga di atas, saat pertengkaran mulai ada sebisanya kita meredam satu sama lain bukan saling membakar api. Tapi menurutku, kamu lebih pandai melakukan itu dibanding aku, maka ajari aku seperti dirimu sayang....

Yang membuat 'aku bangga memilikimu..'adalah caramu yg tetap bertahan denganku, meski aku sering melukai hatimu. Dan aku juga paham, takkan selamanya kamu betah denganku yg seperti itu. Aku paham betul. Aku tak pandai membuat janji yg tidak dilangggar, pastinya dengan sengaja aku akan melanggarnya meski sudah berusaha tidak melanggar. Aku hanya bisa memastikan bahwa aku benar-benar menyayangimu tanpa setengah hati. Yg terkadang aku khilav melukai, maafkan aku sayang...

Dan yg aku benci, kamu terlalu mudah memaafkanku sayang. Bagaimana aku terbuai dengan kata 'maaf''-mu ? Dan nantinya aku jadi besar kepala dan meremehkanmu sayang ? Meski itu tanpa sengaja....
Aku hanya meminta, jangan cintai aku apa adanya aku. Marahlah bila aku salah, sulitkanlah maafku agar aku lebih berupaya menghargaimu. 

Karena aku mencintaimu tak sebatas Semesta....

Koko | 07/02/2016
February 07, 2016 No comments


Suatu hari nanti 'mungkin' kamu akan menemukan jalanmu sendiri. Jalan yg sudah tiada 'aku' didalamnya. Dengan pilihan-pilihan yg menjadikanmu baru dan pilihan-pilihan itu menjadikanku sulit untuk terbiasa tanpamu karena kamulah yg paling istimewa selama ini. 

Terasa berat untuk mengucapkan selamat tinggal, berat melepas yg pernah ada diantara aku dan kamu. Seperti janji yg terucap dari hati bahwanya aku harus memulangkanmu kepada yg benar-benar pria baik itu adalah hanya omongan kosong untuk menutupi kalutku. Sesungguhnya harapku, kamu bisa menemaniku hingga tua, tapi itu hanya buaian semata. Ya hanya buaian semata, tak untuk menjadi nyata meski bisa menjadikannya nyata.

Sampai pada nantinya aku harus melepasmu, aku tidak tahu aku harus menerima pilihan menggantimu atau hanya bertahan pada satu rasa yaitu kamu. Kenyataan pahit yg terjadi adalah kamu diciptakan bukan untukku, melainkan hanya untuk menjadi sebuah pertemuan. Walau dalam angan, aku ingin kita mengupayakan untuk bersama selamanya. Namun, yg ku tahu kini kamu sudah menemukan jalanmu. Kamu sudah bisa memilih yg terbaik, meski aku tiada didalam pilihanmu.

Cintaku ke kamu adalah cinta tak bertuan, seiring waktu aku tetap akan menantimu kembali. Aku pastikan itu. Aku dengan sendiri mengenang semua tentang bersamamu. Sendiri membayangkan menua bersamamu.

Segala upaya yg aku lakukan untukmu, itu bentuk aku perjuangkanmu selama ini. Menyakinkanmu bahwa aku ingin bersamamu bukan untuk saat ini, nanti saja namun juga untuk selamanya. Tapi apalah daya, jika kamu lebih memilih untuk mendewasa dengan caramu sendiri. Aku tidak akan menyalahkanmu, kamu benar bahwa yg aku jalani bersamamu itu sebenarnya bukan hal yg baik. Tetapi bagaimana hatiku begini ? Aku memilih berbeda dari yg lain, aku memilih mencintai yg seperti *kamu ? Dan disitu aku tahu kamu pun bersedih atas perpisahan kita. 

Fiuh...setiap helaan nafasku itu tangisan yg tak terlihat. Satu pesanku, kamu harus lebih bahagia tanpaku. Bukannya aku terlihat menyerah, tapi pahamilah aku sudah sekuat tenaga mempertahankannya namu kamu lebih memilih jalanmu sendiri.


Koko | 06/02/2016






*Kamu : wanita
February 06, 2016 No comments

Kini kita sudah sepakat, menyepakati saling tidak menyakiti satu sama lain karena kamu dan aku menjadi satu bagian yaitu 'kita'. Kita sepakat menjaga hati masing - masing meski waktu lebih punya hak untuk membuat kita tidaklah sering bertemu. Waktu kita berbenturan, aku pergi kamu masih terjaga dalam lelapmu. Dan aku sebaliknya, kamu sudah terbangun dari mimpi tidurmu.

Ponselku dan ponselmu menjadi saksi dari obrolan ringan kita yang penuh emosi rindu dan segala macamnya. Kamu dan aku saling menumpuk rindu, tak mengenal malamnya anak muda, saling memahami satu sama lain saat masing - masing pribadi sibuk dengan sendirinya.

Waktu lalu, pertengkaran hebat yg tanpa ujung yg jelas terjadi pada kita. Aku mungkin saat itu sedang benci dengan masalalumu. Sesering aku minta menyudahi semuannya, namun hati ini berkata 'aku masih sayang kamu'. Pada waktu itu membuatku bingung harus apa dan bagaimana. Namun, saat melihatmu tak ingin mengakhiri ini, aku seperti merasa memang kamu membutuhkanku. Terlebih kamu datang ke rumahku, itu kejutan bagiku. Terimakasih cinta.... 

Aku mengakuinya bahwa, masalalumu itu menggangguku. Aku egois jika melihat hanya satu sisi saja, aku tak serendh itu. Aku juga melihatmu atas masalaluku, kamu begitu tenang dan merasa seperti baik-baik saja menerimanya. Aku malu, kamu sekuat itu sayang, sekali lagi terimakasih....

Darimu aku belajar, biarkan masalalu itu tetap menjadi masalalu meski aku sangat membencinya. Sekarang, nanti dan selamanya aku dan kamu yg ada didalamnya 'Kita' tiada orang lain ntah kehidupan lalu, sekarang, maupun nanti...

Aku mencintaimu....



02|02|2016 Piko
February 02, 2016 No comments
Newer Posts
Older Posts

About me

About Me


Aenean sollicitudin, lorem quis bibendum auctor, nisi elit consequat ipsum, nec sagittis sem nibh id elit. Duis sed odio sit amet nibh vulputate.

Follow Us

recent posts

Blog Archive

  • ►  2017 (3)
    • ►  June (1)
    • ►  May (2)
  • ▼  2016 (24)
    • ▼  December (1)
      • Aku harus kemana ? Apakah aku pulang saja ?
    • ►  October (1)
      • Tak ada ujung
    • ►  August (2)
      • Perindu
      • Ini tentang A-k-u #2
    • ►  June (2)
      • Dera hatiku
      • M-e-r-e-k-a, Aku & Laraku
    • ►  May (5)
      • Karena Cintaku ini tak pernah Bertuan
      • Aku yg arogan, Nikmat-Nya, dan aku yg sekarang
      • Negaraku Salah Kaprah
      • Kesukaanku bercerita tentangmu
      • Sisa dari masa lampau
    • ►  April (2)
      • M.L.M, money game & sejenisnya
      • Perkara Hati
    • ►  March (6)
      • Kali ini aku memilih terserah
      • Setengah hati kah ?
      • Akhir tulisan untuk perempuanku (Tentang Aku)
      • Aku sudah kelelahan
      • Mama...
      • TAK MUDAH...
    • ►  February (5)
      • Teruntukmu
      • Lebih berpengalamanlah
      • Mencintai tak sebatas Semesta
      • Ketika jalanmu bukan 'aku'
      • Kita
  • ►  2015 (5)
    • ►  June (5)
FOLLOW ME @INSTAGRAM

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates