Kita
Kini kita sudah sepakat, menyepakati saling tidak menyakiti satu sama lain karena kamu dan aku menjadi satu bagian yaitu 'kita'. Kita sepakat menjaga hati masing - masing meski waktu lebih punya hak untuk membuat kita tidaklah sering bertemu. Waktu kita berbenturan, aku pergi kamu masih terjaga dalam lelapmu. Dan aku sebaliknya, kamu sudah terbangun dari mimpi tidurmu.
Ponselku dan ponselmu menjadi saksi dari obrolan ringan kita yang penuh emosi rindu dan segala macamnya. Kamu dan aku saling menumpuk rindu, tak mengenal malamnya anak muda, saling memahami satu sama lain saat masing - masing pribadi sibuk dengan sendirinya.
Waktu lalu, pertengkaran hebat yg tanpa ujung yg jelas terjadi pada kita. Aku mungkin saat itu sedang benci dengan masalalumu. Sesering aku minta menyudahi semuannya, namun hati ini berkata 'aku masih sayang kamu'. Pada waktu itu membuatku bingung harus apa dan bagaimana. Namun, saat melihatmu tak ingin mengakhiri ini, aku seperti merasa memang kamu membutuhkanku. Terlebih kamu datang ke rumahku, itu kejutan bagiku. Terimakasih cinta....
Aku mengakuinya bahwa, masalalumu itu menggangguku. Aku egois jika melihat hanya satu sisi saja, aku tak serendh itu. Aku juga melihatmu atas masalaluku, kamu begitu tenang dan merasa seperti baik-baik saja menerimanya. Aku malu, kamu sekuat itu sayang, sekali lagi terimakasih....
Darimu aku belajar, biarkan masalalu itu tetap menjadi masalalu meski aku sangat membencinya. Sekarang, nanti dan selamanya aku dan kamu yg ada didalamnya 'Kita' tiada orang lain ntah kehidupan lalu, sekarang, maupun nanti...
Aku mencintaimu....
02|02|2016 Piko
Waktu lalu, pertengkaran hebat yg tanpa ujung yg jelas terjadi pada kita. Aku mungkin saat itu sedang benci dengan masalalumu. Sesering aku minta menyudahi semuannya, namun hati ini berkata 'aku masih sayang kamu'. Pada waktu itu membuatku bingung harus apa dan bagaimana. Namun, saat melihatmu tak ingin mengakhiri ini, aku seperti merasa memang kamu membutuhkanku. Terlebih kamu datang ke rumahku, itu kejutan bagiku. Terimakasih cinta....
Aku mengakuinya bahwa, masalalumu itu menggangguku. Aku egois jika melihat hanya satu sisi saja, aku tak serendh itu. Aku juga melihatmu atas masalaluku, kamu begitu tenang dan merasa seperti baik-baik saja menerimanya. Aku malu, kamu sekuat itu sayang, sekali lagi terimakasih....
Darimu aku belajar, biarkan masalalu itu tetap menjadi masalalu meski aku sangat membencinya. Sekarang, nanti dan selamanya aku dan kamu yg ada didalamnya 'Kita' tiada orang lain ntah kehidupan lalu, sekarang, maupun nanti...
Aku mencintaimu....
02|02|2016 Piko
0 comments