facebook google twitter tumblr instagram linkedin
  • Home
  • Travel
  • Life Style
    • Category
    • Category
    • Category
  • About
  • Contact
  • Download

Secangkir Cerita



Teruntuk kekasihku, maafkan aku telah meninggalkan kamu sendiri terlalu lama. Jangan berburuk sangka terlebih dahulu. Aku jauh darimu, tidak mengabarimu bukan berarti aku lupa kepadamu, terlebih-terlebih aku sedang bekerja sayang, maafkan aku. Sejujurnya aku ingin pulang menengok kabarmu, dan merawatmu saat kamu sakit. Aku sangat memikirkanmu dan mengawatirkan kondisimu. Apakah kamu sudah makan ? Apakah kamu baik-baik saja ? Aku sangat bersedih ketika kamu sedang lapar namun aku tidak bisa membelikanmu makanan, maafkan kesalahan terbesarku sayang. 

Aku ingin pulang, ya benarnya aku ingin pulang lebih awal. Jika kamu tahu dan berfikiran "kalau begitu kenapa kamu tak pulang ?". Bukan begitu sayang, aku disini berkerja, memenuhi tanggungjawabku. Aku bekerja lebih keras untukmu bukan untuk siapa-siapa. Sungguh.

Aku berharap keadaan ini tak berlarut sayang, karena tujuanku ingin membahagiakanmu. Seperti saat kamu sakit begini, aku terlalu berlebihan memikirkanmu. Aku tak tenang. Untukmu, kekasihku semoga lekas sembuh dari sakitmu. Aku disini ingin kamu baik-baik saja agar kita bisa bercanda kembali. 

Aku sangat mencintaimu....
Dan lekas sembuh cinta...


With love,
Koko


Koko | 11/02/2016
February 11, 2016 No comments


Ini kisahku sendiri, berawal aku hijrah ke kota Malang untuk mencari pekerjaan. Bermacam-macam info aku datangi satu-persatu. Mulai dari pekerjaan yg ringan hingga berat (jika tiada hasil yg lebih baik dari itu). Dan pada hari itu aku dipertemukan pekerjaan yg sebenarnya ringan, aku bekerja di dekat Dinoyo-Malang. Bertemu teman-teman baru, beradaptasi lingkungan baru. Oh iya aku hijrah tidaklah sendirian, aku datang bersama kekasihku. Awal datang untuk melamar, aku sudah diterimanya bahkan hari itu juga sudah di training. Cuman, untuk aku, aku masih ingin berfikir lagi karena aku tidak ingin yg lalu-lalu terulang lagi.

Tepat satu yg bulan lalu, aku mulai melakoni pekerjaan ini. Aku jelaskan singkah bahwa pekerjaanku adalah sebagai marketing internet. Menjual product online, dan target di kantorku adalah orang-orang bule. Baru berjalan satu minggu, aku ada yg merasa aneh saja jika melakukan pekerjaan dikantor ku sendiri. Ntah rasanya, orang-orang didalamnya tiada yg *beres. Disana aku hanya bisa diam & mengikuti aturan. Bagaimana tidak ? jika aku berusaha menuangkan ide, pikiran, dan uneg-uneg mereka justru berkata "itu tidak efisien, caranya si a si b lebih efisien". Dalam hati berfikir,"Duh, orang ini bagaimana ada masukan pemikiran kok malah disalahi". Bukankah itu sudah terbukti atas perasaanku yg mengatakan bahwa mereka itu tidak beres ? 

Dan terlebih sekarang,mulai tgl 25 januari - 7 februari 2016. Banyak terjadi konflik, dan orang-orangnya saling bermain topeng. Drama Queen & King banyak bermunculan, bukannya aku mengumbar cerita, bagiku ini hanya pengalaman saja untuk berkerja bahwa  harus hati-hati bila mencari patner kerja, kadang ada yg memanfaatkan satu sama lain, kadang juga ada yg tulus membantu.

Hingga akhirnya, aku lebih memutuskan untuk mengundurkan diri di tempat kerjaku dan ikut orang lain saja yg lebih baik. Aku miris melihatnya, tidak ada yg rukun satu sama lain. Seolah senang semua mau ikut, jika ada salah satu susah yg lain seperti budek telinganya. Miris miris aku melihatnya. Awal bilang katanya tim, eh realitanya kaya serigala yg dikawanannya hanya satu makanan lalu dibuat rebutan satu sama lain.

Syukur, kini aku mendapatkan pekerjaan yg lebih baik. Bos yg baik, rekan kerja yg saling membantu. Terima kasih untuk teman-teman kerjaku sekarang yg tak bisa aku sebutkan satu per satu. Dan teruntuk mantan kantorku, terimakasih juga beberapa ilmu yg banyak menjebak disitu aku belajar 'cerna dulu omongannya, itu tulus atau hanya speaking  saja'. 


Koko | 10/02/2016



*tingkahnya


February 10, 2016 No comments


Kala itu, aku duduk dan ditemani secangkir susu hangat, dan teringat....

Mengawali pertemuan yg tak terduga & praduga, kita hanyalah dari sebuah pertemanan. Pertemanan yg singkat mengarah ke percintaan yg akhirnya kamu dan aku menjadi kita. Kita dua pemikiran yg menjadikan satu keinginan untuk bersama. Malu-malu saling bertatap muka, malu untuk berkata-kata manis karena kamu dan aku barulah saling mengenal. Tanpa mengatakan 'kita jadian yuk...' kamu dan aku seolah sudah mengikat satu sama lain, ada cemburu satu sama lain. Terkesan menggelitik sukmaku, jika aku mengingat hal itu. Begitu indah dan terkesan bermakna.

Kini kamu dan aku sudah berjalan cukup jauh, sudah serius menjalani peran masing-masing. Kamu pasti tahu artinya 'menjalani peran masing-masing', itu artinya kamu dan aku sudah cukup dewasa bisa memahami artinya saling menghargai satu sama lain tanpa mengekang satu sama lain. 

Terkadang kita berada di bawah dan juga di atas, saat pertengkaran mulai ada sebisanya kita meredam satu sama lain bukan saling membakar api. Tapi menurutku, kamu lebih pandai melakukan itu dibanding aku, maka ajari aku seperti dirimu sayang....

Yang membuat 'aku bangga memilikimu..'adalah caramu yg tetap bertahan denganku, meski aku sering melukai hatimu. Dan aku juga paham, takkan selamanya kamu betah denganku yg seperti itu. Aku paham betul. Aku tak pandai membuat janji yg tidak dilangggar, pastinya dengan sengaja aku akan melanggarnya meski sudah berusaha tidak melanggar. Aku hanya bisa memastikan bahwa aku benar-benar menyayangimu tanpa setengah hati. Yg terkadang aku khilav melukai, maafkan aku sayang...

Dan yg aku benci, kamu terlalu mudah memaafkanku sayang. Bagaimana aku terbuai dengan kata 'maaf''-mu ? Dan nantinya aku jadi besar kepala dan meremehkanmu sayang ? Meski itu tanpa sengaja....
Aku hanya meminta, jangan cintai aku apa adanya aku. Marahlah bila aku salah, sulitkanlah maafku agar aku lebih berupaya menghargaimu. 

Karena aku mencintaimu tak sebatas Semesta....

Koko | 07/02/2016
February 07, 2016 No comments


Suatu hari nanti 'mungkin' kamu akan menemukan jalanmu sendiri. Jalan yg sudah tiada 'aku' didalamnya. Dengan pilihan-pilihan yg menjadikanmu baru dan pilihan-pilihan itu menjadikanku sulit untuk terbiasa tanpamu karena kamulah yg paling istimewa selama ini. 

Terasa berat untuk mengucapkan selamat tinggal, berat melepas yg pernah ada diantara aku dan kamu. Seperti janji yg terucap dari hati bahwanya aku harus memulangkanmu kepada yg benar-benar pria baik itu adalah hanya omongan kosong untuk menutupi kalutku. Sesungguhnya harapku, kamu bisa menemaniku hingga tua, tapi itu hanya buaian semata. Ya hanya buaian semata, tak untuk menjadi nyata meski bisa menjadikannya nyata.

Sampai pada nantinya aku harus melepasmu, aku tidak tahu aku harus menerima pilihan menggantimu atau hanya bertahan pada satu rasa yaitu kamu. Kenyataan pahit yg terjadi adalah kamu diciptakan bukan untukku, melainkan hanya untuk menjadi sebuah pertemuan. Walau dalam angan, aku ingin kita mengupayakan untuk bersama selamanya. Namun, yg ku tahu kini kamu sudah menemukan jalanmu. Kamu sudah bisa memilih yg terbaik, meski aku tiada didalam pilihanmu.

Cintaku ke kamu adalah cinta tak bertuan, seiring waktu aku tetap akan menantimu kembali. Aku pastikan itu. Aku dengan sendiri mengenang semua tentang bersamamu. Sendiri membayangkan menua bersamamu.

Segala upaya yg aku lakukan untukmu, itu bentuk aku perjuangkanmu selama ini. Menyakinkanmu bahwa aku ingin bersamamu bukan untuk saat ini, nanti saja namun juga untuk selamanya. Tapi apalah daya, jika kamu lebih memilih untuk mendewasa dengan caramu sendiri. Aku tidak akan menyalahkanmu, kamu benar bahwa yg aku jalani bersamamu itu sebenarnya bukan hal yg baik. Tetapi bagaimana hatiku begini ? Aku memilih berbeda dari yg lain, aku memilih mencintai yg seperti *kamu ? Dan disitu aku tahu kamu pun bersedih atas perpisahan kita. 

Fiuh...setiap helaan nafasku itu tangisan yg tak terlihat. Satu pesanku, kamu harus lebih bahagia tanpaku. Bukannya aku terlihat menyerah, tapi pahamilah aku sudah sekuat tenaga mempertahankannya namu kamu lebih memilih jalanmu sendiri.


Koko | 06/02/2016






*Kamu : wanita
February 06, 2016 No comments

Kini kita sudah sepakat, menyepakati saling tidak menyakiti satu sama lain karena kamu dan aku menjadi satu bagian yaitu 'kita'. Kita sepakat menjaga hati masing - masing meski waktu lebih punya hak untuk membuat kita tidaklah sering bertemu. Waktu kita berbenturan, aku pergi kamu masih terjaga dalam lelapmu. Dan aku sebaliknya, kamu sudah terbangun dari mimpi tidurmu.

Ponselku dan ponselmu menjadi saksi dari obrolan ringan kita yang penuh emosi rindu dan segala macamnya. Kamu dan aku saling menumpuk rindu, tak mengenal malamnya anak muda, saling memahami satu sama lain saat masing - masing pribadi sibuk dengan sendirinya.

Waktu lalu, pertengkaran hebat yg tanpa ujung yg jelas terjadi pada kita. Aku mungkin saat itu sedang benci dengan masalalumu. Sesering aku minta menyudahi semuannya, namun hati ini berkata 'aku masih sayang kamu'. Pada waktu itu membuatku bingung harus apa dan bagaimana. Namun, saat melihatmu tak ingin mengakhiri ini, aku seperti merasa memang kamu membutuhkanku. Terlebih kamu datang ke rumahku, itu kejutan bagiku. Terimakasih cinta.... 

Aku mengakuinya bahwa, masalalumu itu menggangguku. Aku egois jika melihat hanya satu sisi saja, aku tak serendh itu. Aku juga melihatmu atas masalaluku, kamu begitu tenang dan merasa seperti baik-baik saja menerimanya. Aku malu, kamu sekuat itu sayang, sekali lagi terimakasih....

Darimu aku belajar, biarkan masalalu itu tetap menjadi masalalu meski aku sangat membencinya. Sekarang, nanti dan selamanya aku dan kamu yg ada didalamnya 'Kita' tiada orang lain ntah kehidupan lalu, sekarang, maupun nanti...

Aku mencintaimu....



02|02|2016 Piko
February 02, 2016 No comments
Newer Posts
Older Posts

About me

About Me


Aenean sollicitudin, lorem quis bibendum auctor, nisi elit consequat ipsum, nec sagittis sem nibh id elit. Duis sed odio sit amet nibh vulputate.

Follow Us

recent posts

Blog Archive

  • ►  2017 (3)
    • ►  June (1)
    • ►  May (2)
  • ▼  2016 (24)
    • ►  December (1)
    • ►  October (1)
    • ►  August (2)
    • ►  June (2)
    • ►  May (5)
    • ►  April (2)
    • ►  March (6)
    • ▼  February (5)
      • Teruntukmu
      • Lebih berpengalamanlah
      • Mencintai tak sebatas Semesta
      • Ketika jalanmu bukan 'aku'
      • Kita
  • ►  2015 (5)
    • ►  June (5)
FOLLOW ME @INSTAGRAM

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates