Kamu, ya kamu
Aku tak pernah tahu apa rencana Tuhan, dengan tanpa praduga kamu hadir di sela - sela antara bahagiaku dan sedihku. Dan yang pada saat itu aku masih memiliki Dia yang kini sudah tak lagi menjadi teman berbagiku. Aku tidak memungkiri dari penerimaanmu atas diriku itu membuatku semakin nyaman untuk berada didekatmu. Berbagi cerita menarik yang aku uraikan menjadi sesuatu yang bisa kita tertawai untuk berdua.
Aku masih menduga - duga akan perasaanmu kepadaku. Aku bertanya - tanya, haruskah ada penjelasan atau memang tidak perlu dijelaskan ? karena dengan sendirinya aku sudah mengerti bahwa kamu mulai ingin berjalan bersamaku. Aku begitu menikmati langkah demi langkah berjalan disampingmu.
Dan kini kita telah menyepakati untuk jalan berdua selayak kekasih yang sedang memadu rasa dan cinta, tanpa kekangan dan saling membiarkan jiwa terbebas namun terikat cinta. Aku tak berfikir hanya setahun atau dua tahun bersamamu, aku membutuhkanmu, aku menginginkanmu untuk selamanya dan itu untuk kita.
Semakin jauh, aku dan kamu seperti satu paket dari dunia yang tak bisa terpisah. Aku bersedih bila berpisah darimu, begitu juga denganmu. Saat jarak sedang memiliki kuasa untuk memisahkan kita sejenak, aku tak pernah berhenti menumpuk rindu dan rejeki untuk secepatnya bertemu denganmu. Namun, kamu memberiku kejutan indah. 10 Juni 2015 pukul 00.00 kamu datang membawa tart cinta buatanmu yang ku pikir pasti manis sekali. Terima kasih cinta.
Satu hal yang harus kamu percayai dariku, kamu teman berbagi sekaligun teman hidup yang tak pernah bosan aku cintai. Selalu ada cinta yang terselip untukmu disela - sela kesibukanku.
Koko | 17/06/2015
Koko | 17/06/2015
0 comments